MikroTik RouterOS™, merupakan sistem operasi Linux base
yang diperuntukkan sebagai network router. Didesain untuk memberikan
kemudahan bagi penggunanya. Administrasinya bisa dilakukan melalui Windows
Application (WinBox). Selain itu instalasi dapat dilakukan pada Standard komputer
PC (Personal Computer). PC yang akan dijadikan router mikrotik pun tidak
memerlukan resource yang cukup besar untuk penggunaan standard, misalnya
hanya sebagai gateway. Untuk keperluan beban yang besar (network yang
kompleks, routing yang rumit) disarankan untuk mempertimbangkan
pemilihan resource PC yang memadai.
Mikrotik merupakan solusi murah
dengan fitur menarik, dengan semua fitur yang dipunya oleh Mikrotik RouterOS,
hampir semua kerja pengaturan network dapat dilaksanakan.
Dikarenakan fitur yang serba ada
dan harga yang murah, banyak para Internet Service Provider [ISP],
menggunakan device ini untuk keperluan routing dan bandwidth management.
Perusahaan-perusahaan mid-low pun sangat cocok untuk menggunakan Mikrotik
RouterOS ini.
|
Level RouterOS dan Kemampuannya
Mikrotik RouterOS hadir dalam berbagai level.Tiap level memiliki kemampuannya
masing-masing, mulai dari level 3, hingga level 6.Secara singkat, level 3
digunakan untuk router berinterface ethernet, level 4 untuk wireless client atau
serial interface, level 5 untuk wireless AP, dan level 6 tidak mempunyai
limitasi apapun. Untuk aplikasi hotspot, bisa digunakan level 4 (200 pengguna),
level 5 (500 pengguna) dan level 6 (tidak terbatas).
Topologi
Pada kolom
“login” diisi dengan “admin” dan pada
kolom “ password” di kosongkan saja, ini
merupakan default login dan passwordnya.
Kemudian centang pada “Keep Password”, buat pada kolom “note” dengan nama apa
saja. Kemudian klik pada tanda panah diatas untuk mencari IP atau MAC address
yang kita pakai untuk login pada saat konfigurasi.
Setelah itu
klik “connect” untuk masuk ke operating system mikrotik.
Gambar diatas merupakan tampilan setelah login
Kemudian kita
men setting IP pada eth1, klik dua kali pada eth1, gambarnya akan tampil
seperti dibawah:
Ubah nama
“eth1 “menjadi ”eth1-internet”, kemudian klik Apply dan OK. pada praktikum ini
eth1 di sebagai IP DHCP yang di dapat dari ISP provider.
Pada
“interface” pilih “eth1-internet”, kemudian klik Apply dan OK. Maka IP DHCP nya adalah sebagai
berikut:
5. Kemudian
kita setting eth2, klik dua kali pada “eth2” ganti menjadi “ether2-LAN kel 4”.
Pada eth2 ini di setting sebagai IP PC monitoring kita.
Kemudian
klik pada tanda tambah diatas untuk membuat IP static pada eth2, berikut gambar
tampilannya:
Pada gambar diatas menunjukkan bahwa kita memasukkan IP address untuk eth 2 sebagai LAN dari kelompok 4. Berikut merupakan setting-an IP address dari eth 2.
a.
Address : 192.168.40.1/24
b.
Network : 192.168.40.0
c.
Broadcast : 192.168.40.255
d.
Interface : eth 2 LAN Kelompok
Kemudian masukkan IP address komputer,
a. IP =
192.168.40.2
b.
Network = 255.255.255.0
c.
Gateway = 192.168.40.1
Selanjutnya
kita akan mensetting NAT(Network Address Translation) yang merupakan suatu
metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan
menggunakan satu alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan karena
ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan (security), dan
kemudahan serta fleksibilitas dalam adminitrasi jaringan. untuk masuk ke
setting NAT, terlebih dahulu kita memilih menu IP dan kemudian pilih firewall.
Untuk membuat
konfigurasinya klik tambah(+) seperti
pada tanda panah yang ditampilkan pada gambar berikut.
Pada baris chain kita memilih srcnat. srcnat merupakan perubahan pada bagian source dari suatu paket.
Pada Tab Action, kita memilih masquerade. masquerade berfungsi untuk
merubah paket-paket data IP Address asal dan port dari network, dan selanjutnya
diteruskan ke jaringan internet global.
0 komentar:
Posting Komentar