Senin, 06 Agustus 2012

Konfigurasi Mikrotik dengan Interface Winbox

        MikroTik RouterOS™, merupakan sistem operasi Linux base yang diperuntukkan sebagai network router. Didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya. Administrasinya bisa dilakukan melalui Windows Application (WinBox). Selain itu instalasi dapat dilakukan pada Standard komputer PC (Personal Computer). PC yang akan dijadikan router mikrotik pun tidak memerlukan resource yang cukup besar untuk penggunaan standard, misalnya hanya sebagai gateway. Untuk keperluan beban yang besar (network yang kompleks, routing yang rumit) disarankan untuk mempertimbangkan pemilihan  resource PC yang memadai.
Mikrotik merupakan solusi murah dengan fitur menarik, dengan semua fitur yang dipunya oleh Mikrotik RouterOS, hampir semua kerja pengaturan network dapat dilaksanakan.
 Dikarenakan fitur yang serba ada dan harga yang murah, banyak para Internet Service Provider [ISP], menggunakan device ini untuk keperluan routing dan bandwidth management. Perusahaan-perusahaan mid-low pun sangat cocok untuk menggunakan Mikrotik RouterOS ini.


Level RouterOS dan Kemampuannya

        Mikrotik RouterOS hadir dalam berbagai level.Tiap level memiliki kemampuannya masing-masing, mulai dari level 3, hingga level 6.Secara singkat, level 3 digunakan untuk router berinterface ethernet, level 4 untuk wireless client atau serial interface, level 5 untuk wireless AP, dan level 6 tidak mempunyai limitasi apapun. Untuk aplikasi hotspot, bisa digunakan level 4 (200 pengguna), level 5 (500 pengguna) dan level 6 (tidak terbatas).

Topologi


1.                             Buka aplikasi winbox, tampilan awalnya seperti gambar di bawah:

Pada kolom “login” diisi dengan “admin” dan  pada kolom “ password”  di kosongkan saja, ini merupakan default  login dan passwordnya. Kemudian centang pada “Keep Password”, buat pada kolom “note” dengan nama apa saja. Kemudian klik pada tanda panah diatas untuk mencari IP atau MAC address yang kita pakai untuk login pada saat konfigurasi.

                    Setelah itu klik “connect” untuk masuk ke operating system mikrotik.


Gambar diatas merupakan  tampilan setelah login


Kemudian kita men setting IP pada eth1, klik dua kali pada eth1, gambarnya akan     tampil seperti dibawah:



Ubah nama “eth1 “menjadi ”eth1-internet”, kemudian klik Apply dan OK. pada praktikum ini eth1 di sebagai IP DHCP yang di dapat dari ISP provider.

4.      
      Langkah selanjutnya kita membuat IP pada eth1 dengan cara klik pada menu “IP > DHCP Client”.


Tampilan nya seperti gambar di bawah:

Kemudian klik tanda tambah pada panah diatas untuk membuat IP DHCP nya, berikut tampilannya:


Pada “interface” pilih “eth1-internet”, kemudian klik  Apply dan OK. Maka IP DHCP nya adalah sebagai berikut:



5.  Kemudian kita setting eth2, klik dua kali pada “eth2” ganti menjadi “ether2-LAN kel 4”. Pada eth2 ini di setting sebagai IP PC monitoring kita.



6.   Setelah itu kita akan membuat IP pada eth2 dengan cara klik pada menu “IP > Addresses”


Kemudian akan tampil seperti gambar dibawah:


Kemudian klik pada tanda tambah diatas untuk membuat IP static pada eth2, berikut gambar tampilannya:


Pada gambar diatas menunjukkan bahwa kita memasukkan IP address untuk eth 2 sebagai LAN dari kelompok 4. Berikut merupakan setting-an IP address dari eth 2.
a.       Address       : 192.168.40.1/24
b.      Network      : 192.168.40.0
c.       Broadcast    : 192.168.40.255
d.      Interface     : eth 2 LAN Kelompok 

Kemudian masukkan IP address komputer,
                          a. IP                       = 192.168.40.2
                          b. Network         = 255.255.255.0
                          c. Gateway         = 192.168.40.1




  Selanjutnya kita akan mensetting NAT(Network Address Translation) yang merupakan suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam adminitrasi jaringan. untuk masuk ke setting NAT, terlebih dahulu kita memilih menu IP dan kemudian pilih firewall.


                Untuk membuat konfigurasinya klik tambah(+) seperti pada tanda panah yang ditampilkan pada gambar berikut.



Pada tab General  Pada kolom Chain pilih srcnat dan pada Out Interface pilih eth1, dan pada tab Action pilih pada kolom Action dengan masquerade, kemudian klik Apply dan Ok.


Pada baris chain kita memilih srcnat. srcnat merupakan perubahan pada bagian source dari suatu paket.


Pada Tab Action, kita memilih masquerade. masquerade berfungsi untuk merubah paket-paket data IP Address asal dan port dari network, dan selanjutnya diteruskan ke jaringan internet global.  
         



0 komentar:

Posting Komentar